Kamis, 21 Januari 2010

Beri Ruang Salurkan Hobi
2009-10-23 19:15:53
3172evaluasi-balap-liar---adib-.jpg“Seorang pengendara tewas setelah terjatuh dari motornya saat adu kebut-kebutan pada Jumat malam”. Kayaknya informasi yang disampaikan tidak lagi mengejutkan, karena kerap menghiasi halaman surat kabar menyusul maraknya aksi para pembalap liar di beberapa ruas jalan di Ibu Kota.

Kehadiran para pembalap liar alias pebali ini sudah menjadi hal yang biasa. Bukan saja di kota besar, fenomena mereka juga hadir di kota-kota kecil.

Meski banyak keluhan masyarakat, namun mereka tetap saja melakukan aktivitas itu. Terlebih pada Ramadhan lalu. Aksi mereka malah jadi tontonan gratis yang mengundang perhatian banyak orang. Balap liar tidak lebih sebagai ajang pembuktian nyali, meskipun tidak sedikit pula yang bertaruh dalam jumlah besar dalam setiap balapan.
3173evaluasi-balap-liar---isfan.jpg
Sebut saja Dimas dan Andre, tiap Sabtu dinihari bersama skubeker Jakarta Selatan membelah jalur protokol Jakarta untuk balap motor otomatis. “Tetap menggunakan perlengkapan safety. Helm, jaket sarung tangan juga sepatu. Pokoknya aman,” jelas keduanya beralasan.

Seperti raja jalanan, bersama teman-temannya mereka menggunakan traffic light sebagai lampu start. Dengan finish pada lokasi yang telah mereka sepakati.

Berada di atas motor dan memacunya dengan kecepatan tinggi merupakan suatu kenikmatan tersendiri. Segi keamanan berada di nomor kesekian. Apa untungnya sih bagi pebali itu?

Dari beberapa keterangan mereka, selain sebagai ajang pembuktian nyali, beberapa joki itu mendapatkan bayaran dari si pemilik motor apabila dapat memenangkan balapan.

Bengkel tempat seting tunggangan mereka tidak kalah diuntungkan, karena kalau motor balap setingan mereka sering menang balapan, maka bisa dipastikan bengkel bakal kebanjiran order.

Pihak kepolisian sendiri tidak tinggal diam dengan adanya fenomena ini. Polda Metro Jaya diwakili Kepala Bidang Humas, Kombes Chrysnanda Dwi Laksana, mengatakan pihak kepolisian Jakarta selalu mengadakan razia. “Bahkan pada Ramadhan lalu, kami mengandangkan puluhan motor yang kedapatan melakukan balap liar ini,” jelasnya.

Ia juga menilai, salah satu cara untuk mengatasi balap liar ini adalah dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. “Beri ruang kepada pembalap amatir ini untuk ikutan pada balap profesional. Tentunya agar hasrat kebut-kebutan mereka tersalurkan secara baik dan benar.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar